Lembaga pendidikan al-Islam terletak lebih kurang 12 km sebelah tenggara dari kota Ponorogo yang tepatnya terletak di Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur. Lembaga ini didirikan pada tanggal 12 Muharram 1386 H. bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1966 M. di Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Sebagai realisasi cita-cita para tokoh agama Islam di wilayah Kecamatan Mlarak dari Nahdlatul Ulama (NU). Dengan dilatar-belakangi oleh keadaan krisis kualitas kehidupan umat Islam Indonesia khususnya di Ponorogo pada tahun 1960-an. Pada masa itu sarana pengembangan kehidupan umat Islam, kaderisasi umat Islam, dan anak-anak putus sekolah sebagai akibat dari keterbelakangan dan kemiskinan yang masih melingkupi kehidupan sebagian besar masyarakat Ponorogo, terutama yang tinggal di daerah pedesaan. Meskipun Ponorogo telah berdiri beberapa lembaga pendidikan Islam yang berfaham Islam modernis, namun keberadaannya terlanjur dianggap sebagai tempat menuntut ilmu bagi kaum priyayi yang tak terjangkau oleh wong cilik. Sehingga, keterbelakangan dan kenihilan ilmu pengetahuan masih juga memprihatinkan. Kondisi tersebut menggugah kepedulian ulama yang bergabung dalam Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Kecamatan Mlarak untuk ikut serta memerangi keterbelakangan pendidikan dalam masyarakat yang pada waktu itu diketuai oleh K.H. Imam Syafa’at. Kepedulian tersebut dirumuskan dalam agenda rapat yang membahas pendirian sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat menengah di Kecamatan Mlarak. Kemudian untuk lebih menguatkan Visi, Misi dan tujuan didirikannya lembaga pendidikan Islam tersebut, diadakan pertemuan ulang sebanyak dua kali. Yang pertama di rumah K.H. Hasbullah desa Joresan yang bertepatan dengan peringatan haul almarhum Kyai Muhammad Thoyyib pendiri desa Joresan. Pertemuan yang kedua di rumah salah satu tokoh MWC Mlarak, Kyai Abdul Karim dari Joresan. Pada pertemuan selanjutnya, yakni di rumah K.H. Imam Syafa’at di desa Gandu Mlarak Ponorogo yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Nahdliyin dan yang sangat penting pengaruhnya adalah sebagai berikut: 1. K.H. Imam Syafa’at Gandu 2. K.H. Maghfur Hasbullah Joresan 3. K.H. Mahfudh Hakim B.A. Gandu 4. Kafrawi Joresan 5. H. Farhan Abdul Kadir Joresan 6. K. Qomari Ridlwan Gandu 7. K. Imam Mahmudi Bajang 8. Ibnu Mundzir Abdul Karim Joresan 9. Bazi Haidar Ahdul Karim Joresan 10. K. Markum Wonojati 11. Ahmad Hudlori Ibnu Hajar Joresan 12. Hirzuddin Hasbullah Joresan 13. Asmu’i Abdul Kadir Joresan 14. Tumiran Ahmadi Gandu 15. Muhammad Yasa’ Jalen 16. Masruri Jalen Pada awalnya lembaga pendidikan ini bernama Madrasah Tsanawiyah al-Islam. Kemudian setelah berjalan selama empat tahun (setelah adanya kelas IV) akhirnya namanya diganti dengan Madrasah Tsanawiyah Aliyah al-Islam. Meskipun keberadaan MTsA al-Islam diprakarsai oleh para ulama NU, namun MTsA al-Islam tetap berdiri di atas dan untuk semua golongan. Dan alhamdulillah sampai saat ini dengan seribu enam ratus lebih siswa siswi (MTs dan MA) yang datang dari berbagai lapisan masyarakat seluruh Indonesia menepis pandangan bahwa MTsA al-Islam didirikan hanya untuk warga nahdliyin semata. Pada awal tahun ajaran baru 2003-2004,madrasah ini berubah identitasnya, dari MTsA al-Islam menjadi Pondok Pesantren al-Islam. Berangkat dari banyaknya usulan dan permintaan wali santri agar madrasah ini ada asramanya. Tapi untuk sementara yang tinggal di asrama baru santri putri saja, mengingat tempat yang belum memadai. Selanjutnya keberadaan Pondok Pesantren al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo semakin dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.Hal ini terbukti perolehan santri yang dari waktu ke waktu terus meningkat.Demikian juga perhatian pemerintah terhadap keberadaan pondok pesantren dengan berbagai macam program,baik yang bersifat materiil (dana bantuan) maupun moril (pelatihan/workshop pengembangan). Dalam melaksanakan amanat umat Islam dalam bidang pendidikan,pondok pesantren al-Islam memiliki Panca Jiwa,yaitu : 1. Keikhlasan 2. Kesederhanaan 3. Menolong diri sendiri 4. Ukhuwwah diniyah 5. Kebebasan Di samping itu,pondok pesantren al-Islam juga mempunyai Panca Tujuan dalam pendidikan dan pengajarannya : 1. Beribadah tholabul ilmi 2. Beriman,berilmu,beramal sholeh dan berjihad fi sabilillah 3. Hidup sederhana 4. Bermasyarakat dan menjadi warga negara yang baik 5. Cinta agama,nusa dan bangsa Seiring dengan perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan,maka pondok pesantren al-Islam pun selalu berupaya untuk melengkapi dirinya dengan berbagai aktifitas dan kegiatan yang dapat menunjang terlaksananya misi dan visi pondok.Berkat dukungan manajemen pengelolaan yang baik,al-Islam dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dari segi kualitas maupun kuantitasnya.Lulusan pondok ini dapat diterima dan menjadi panutan di masyarakat luas,mulai jadi penyuluh agama,guru,dosen,pengusaha,TNI/POLRI,DPR dan lain sebagainya.Jumlah santri-santrinya juga bertambah dari tahun ke tahun.Untuk menyambung tali persaudaraan diantara mereka,pondok ini memiliki organisasi alumni yang bernama IKAI (Ikatan Keluarga Alumni Al-Islam),yang memiliki perwakilan di setiap daerah/kota yang tersebar di seluruh Indonesia. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar