Selasa, 14 April 2009

Seratus Tokoh Dunia

The 100 merupakan buku karya Michael H. Hart yang diterbitkan pada tahun 1978. Buku ini memuat 100 tokoh yang ia rasa memiliki pengaruh terkuat dalam sejarah manusia. Bukunya secara hangat diperdebatkan, konsep bukunya secara luas ditiru. Penting untuk dicatat bahwa Dr. Hart tidak memasukkan orang terbesar. Kriterianya ialah yang berpengaruh.

Buku ini dicetak kembali pada 1992 dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan 100 dan pangkat luar biasa mereka. Terutama di antara revisi itu ialah penurunan pangkat tokoh komunis seperti Lenin dan Joseph Stalin, dan pengenalan Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Edisi ini juga memuat Edward de Vere menggantikan William Shakespeare. Hart menggantikan Niels Henrik David Bohr dan Antoine Henri Becquerel dengan Ernest Rutherford, juga membetulkan kesalahan dalam edisi pertama. Henry Ford juga dimasukkan di sini dari yang sekedar "Tokoh-tokoh Terhormat", menggantikan Pablo Picasso. Akhirnya, urutan itu ditata kembali.

100 Tokoh menurut Michael H. Hart

Peringkat Nama Pengaruh
1 Nabi Muhammad Penyebar agama Islam, penguasa Arabia
2 Isaac Newton Fisikawan, pencetus Teori Gravitasi umum, Hukum gerak
3 Yesus Isa Al Masih Kristen
4 Siddhartha Gautama (Buddha) Pendiri agama Buddha
5 Kong Hu Cu Pendiri agama Kong Hu Cu
6 Santo Paulus Penyebar ajaran Kristen
7 Ts'ai Lun Penemu kertas
8 Johann Gutenberg Mengembangkan mesin cetak, mencetak Alkitab
9 Christopher Columbus Penjelajah, memimpin orang-orang Eropa ke Amerika
10 Albert Einstein Fisikawan, penemu Teori Relativitas
11 Louis Pasteur Ilmuwan, penemu Pasteurisasi
12 Galileo Galilei Astronom, secara akurat mengemukakan teori Heliosentris
13 Aristoteles Filsuf Yunani yang berpengaruh
14 Euklides Matematikawan, membuktikan tentang Geometri
15 Nabi Musa Nabi terbesar Yahudi
16 Charles Robert Darwin Biologis, mendeskripsikan teori Evolusi
17 Kaisar Qin Shi Huang Kaisar Tiongkok
18 Augustus Caesar (Kaisar Agustus) Kaisar pertama [Kekaisaran Romawi]
19 Nicolaus Copernicus Astronom, salah satu tokoh Teori Heliosentris
20 Antoine Laurent Lavoisier Bapak Kimia modern, Filsuf dan Ekonom
21 Konstantin yang Agung Kaisar Romawi yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara
22 James Watt Mengembangkan Mesin uap
23 Michael Faraday Fisikawan, Kimiawan, menemukan Induksi Elektromagnetik
24 James Clerk Maxwell Fisikawan, penemu Spektrum Elektromagnetik
25 Martin Luther Pendiri agama Protestan dan aliran Lutheran
26 George Washington Presiden pertama Amerika Serikat
27 Karl Heinrich Marx Bapak Komunisme
28 Orville Wright dan Wilbur Wright Penemu Pesawat terbang
29 Jengis Khan Penakluk dari bangsa Mongol
30 Adam Smith Ekonom, pelopor Kapitalisme
31 Edward de Vere, 17th Earl of Oxford Kemungkinan menulis karya yang berkaitan dengan William Shakespeare
32 John Dalton Kimiawan, Fisikawan, penemu Teori Atom, Hukum Tekanan Parsial (Hukum Dalton)
33 Alexander yang Agung / Iskandar Zulkarnain Penakluk dari Makedonia
34 Kaisar Napoleon Bonaparte Penakluk dari bangsa Perancis
35 Thomas Alva Edison Penemu bola lampu dan Fonograf, dll.
36 Antony van Leeuwenhoek Ahli Mikroskop, mempelajari kehidupan mikroskopis
37 William Thomas Green Morton Pelopor Anestesiologi
38 Guglielmo Marconi Penemu Radio
39 Adolf Hitler Penakluk, memimpin Blok Poros dalam Perang Dunia II
40 Plato Filsuf Yunani
41 Oliver Cromwell Politikus Inggris dan pemimpin militer
42 Alexander Graham Bell Salah seorang penemu Telepon
43 Alexander Fleming Penemu Penisilin, memajukan Bakteriologi, Imunologi dan Kemoterapi
44 John Locke Filsuf dan Teolog liberal
45 Ludwig van Beethoven Komponis musik klasik
46 Werner Karl Heisenberg Pencetus Prinsip Ketidakpastian
47 Louis-Jacques-Mandé Daguerre Penemu/pelopor Fotografi
48 Simon Bolivar Pahlawan nasional dari Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Bolivia
49 René Descartes Filsuf Rasionalis dan matematikawan
50 Umar bin al-Khattab Khalifah Ar-Rasyidin kedua, memperluas Daulah Khilafah Islamiyah
51 Paus Urbanus II Penyeru Perang Salib
52 Michelangelo Buonarroti Pelukis, pematung, arsitek
53 Asoka Raja India yang masuk dan mengembangkan agama Buddha
54 Santo Augustinus Teolog Kristen awal
55 William Harvey Penemu sirkulasi darah
56 Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson Fisikawan
57 Yohanes Calvin Tokoh Reformasi Gereja, pendiri Calvinisme
58 Gregor Johann Mendel Penemu teori genetika
59 Max Karl Ernst Ludwig Planck Fisikawan, mengemukakan Termodinamika
60 Joseph Lister, 1st Baron Lister Pelaku penemuan Antiseptik yang secara besar mengurangi kematian akibat pembedahan
61 Nikolaus August Otto Penemu mesin pembakaran 4 tak
62 Francisco Pizarro Penakluk dari bangsa Spanyol yang menaklukkan Kerajaan Inka di Amerika Selatan
63 Hernando Cortes Penakluk dari bangsa Spanyol yang menaklukkan Meksiko
64 Thomas Jefferson Presiden ketiga AS
65 Ratu Isabella I Penguasa Spanyol, penyokong Cristopher Colombus
66 Joseph Stalin Tokoh revolusioner dan penguasa Uni Soviet
67 Julius Caesar Penguasa Roma
68 Raja William I sang Penakluk Meletakkan pembangunan Inggris modern
69 Sigmund Freud Pendiri sekolah Freud untuk psikologi, ahli psikoanalisis
70 Edward Jenner Penemu vaksin cacar
71 Wilhelm Conrad Roentgen Penemu sinar X
72 Johann Sebastian Bach Komponis
73 Lao Tzu Pendiri Taoisme
74 Voltaire Penulis dan filsuf
75 Johannes Kepler Astronom penemu Hukum Kepler tentang pergerakan planet
76 Enrico Fermi Salah satu tokoh abad atom, Bapak Bom Atom
77 Leonhard Euler Fisikawan, matematikawan penemu Kalkulus Diferensial dan Integral serta Aljabar
78 Jean-Jacques Rousseau Filsuf dan pengarang Prancis
79 Niccolò Machiavelli Penulis Sang Pangeran (risalat politik yang berpengaruh)
80 Thomas Robert Malthus Ekonom penulis Esai Prinsip Populasi dalam Pengaruhnya pada Kemajuan Masa Depan pada Masyarakat
81 John Fitzgerald Kennedy Presiden AS yang mendirikan "Program Luar Angkasa Apollo"
82 Gregory Goodwin Pincus Endokrinolog, menemukan pil KB
83 Mani (en) Nabi Iran abad ke-3, Pendiri Manicheanisme
84 Lenin Tokoh revolusioner dan pemimpin Rusia
85 Kaisar Sui Wen Menyatukan Tiongkok, pendiri Dinasti Sui
86 Vasco da Gama Navigator, penemu rute pelayaran Eropa ke India
87 Raja Cyrus yang Agung Pendiri kekaisaran Persia
88 Tsar Peter yang Agung Mendekatkan Rusia kepada Eropa
89 Mao Zedong Bapak Maoisme, komunisme Tiongkok
90 Sir Francis Bacon Filsuf, menggambarkan secara induktif metode ilmiah
91 Henry Ford Pembuat mobil model T
92 Meng Tse Filsuf, pendiri sekolah Konfusianisme
93 Zarathustra Pendiri Zoroastrianisme
94 Ratu Elizabeth I Ratu Inggris, memperbaiki Gereja Inggris setelah Ratu Mary
95 Mikhail Sergeyevich Gorbachev Perdana Menteri Rusia yang mengakhiri Komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur
96 Raja Menes Menyatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah
97 Kaisar Charlemagne Kaisar Romawi Suci
98 Homer Penyair epik
99 Kaisar Justinianus I Kaisar Romawi, menaklukkan kembali kekaisaran Mediterania
100 Mahavira Pendiri Jainisme


Tokoh-tokoh Terhormat

Nama Pengaruh
St. Thomas Aquinas Filsuf Kristen awal yang berpengaruh
Archimedes Matematikawan dan insinyur besar Yunani kuno
Charles Babbage Matematikawan dan penemu pelopor Komputer
Kaisar Khufu (Cheops) Pembangun Piramida Besar
Marie Curie fisikawan penemu radioaktif
Benjamin Franklin Politikus Amerika dan penemu
Mohandas Karamchand Gandhi Pemimpin India dan pembaharu Hindu
Abraham Lincoln Presiden ke-16 AS, memimpin selama Perang Sipil AS
Ferdinand Magellan Navigator, memberi nama Samudra Pasifik, pertama kali mengelilingi dunia
Leonardo da Vinci Seniman, penemu

Senin, 06 April 2009

Sejarah Blogger

Blogger dimulai oleh sebuah perusahaan sangat kecil di San Fransisco yang bernama Pyra Labs pada bulan Agustus 1999. Terjadi di tengah-tengah booming dot-com. Tetapi kami bukan jenis perusahaan yang didanai oleh VC, suka berpesta, dan berhura-hura, ataupun minum bir. (Kecuali bir gratis.)

Kami tiga sekawan, didanai dengan melakukan kontrak proyek web yang mengesalkan untu kperusahaan besar, berusaha mencari jalan masuk yang megah ke dunia Internet. Apa yang dulu kami coba lakukan tidak ada hubungannya lagi sekarang. Tapi dulku ketika melakukan itu, kami menciptakan Blogger, hanya iseng saja, dan kami berpikir — Hmmmm... ini sepertinya menarik.

Blogger dimulai, dengan cara sederhana, dan akhirnya membesar, selama beberapa tahun. Kami telah mendapatkan sedikit uang (tapi masih kecil). Kemudian keruntuhan dot-com terjadi, dan kamipun kehabisan uang, dan kesenangan kecil dalam perjalanan kami semakin tidak menyangkan lagi. Kami hampir tidak selamat, tidak utuh, tapi masih bisa mempertahankan layanan tetap berjalan sepanjang waktu (biasanya) dan mulai membangunnya kembali.

Semua hal berjalan dengan baik lagi di tahun 2002. Kami memiliki ratusan ribu user, meskipun itu belum banyak. Dan kemudian sesuatu yang tidak diharapkan terjadi: Google ingin untuk membeli kami. Ya, Google yang itu

Kami suka Google , banget. Dan mereka suka blog. Jadi kami mengamini ide tersebut. Dan segalanya berjalan lancar.

Sekarang kami merupakan tim kecil (tapi sedikit lebih besar dari sebelumnya) di Google berfocus untuk menolong orang memiliki suara mereka sendiri di web dan mengorganisasikan informasi dunia dari perspektif perorangan. Yang dari dulunya sudah menjadi urusan kami.

Untuk mengenal Google luar-dalam, periksa google.com. (Juga baik untuk penelusuran.)

Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran

Sebagai sebuah lembaga pendidikan,PP al-Islam memiliki sistem pendidikan dan pengajaran yang diterapkan dalam operasionalisasinya setiap hari.

1. Pendidikan
Sebagai suatu lembaga pendidikan keislaman, pondok pesantren al-Islam dalam proses pendidikannya mendasarkan kepada al Qur’an dan Sunnah Nabi.Namun demikian,disamping kedua pedoman tersebut,pendidikan di PP al-Islam juga berdasar kepada landasan idiil,yaitu Pancasila dan ladasan konstitusionil,UUD 1945.
Kurikulum yang digunakan oleh PP al-Islam,selain dari Departemen Agama (DEPAG),juga menggunakan kurikulum terpadu.Yaitu kurikulum Pondok Modern Gontor dan pondok pesantren salafy.Kurikulum tersebut sengaja dipraktekkan di PP al-Islam Joresan,guna memenuhi kebutuhan masyarakat dewasa ini.Sehingga diharapkan lembaga ini mampu menjawab tantangan jaman dan juga ikut ambil bagian dalam program pembangunan,yakni pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

2. Pengajaran
Proses belajar mengajar (PBM) di PP al-Islam pada dasarnya adalah mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial siswa secara utuh.Hal ini dalam rangka mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi atau memasuki dunia kerja.Untuk itu perlu dilaksanakan pula kegiatan belajar mengajar yang dapat mengembangkan kemandirian,sikap,dan tanggung jawab terhadap belajar,berani mengemukakan pendapat,berfikir secara teratur,kritis,analitis dan berani mengambil keputusan.
Untuk itu PP al-Islam didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualifikasi S2,S1,D3/Sarjana Muda,para alumni (SLTA/MA) dan bahkan ada yang dari lulusan luar negeri.Diantaranya dari ITATS Surabaya, ITS Surabaya, UBAYA Surabaya, STKIP PGRI Ponorogo, UIN Malang, UIN Yogyakarta,IAIN Sunan Ampel Surabaya,STAIN Ponorogo,INSURI Ponorogo,UNMUH Ponorogo,Pondok Modern Gontor,dan al Azhar University Cairo,Mesir,serta dari kalangan Pondok Pesantren al-Islam sendiri.
PBM di PP al-Islam dilaksanakan pagi hari dan siang hari.Pembelajaran pagi hari dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.45 WIB,dimana dalam setiap harinya dibagi dalam 8 jam pelajaran.Sedang untuk siang hari,dimulai pukul 13.15 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB.Kegiatan pembelajaran siang hari dilaksanakan oleh organisasi siswa atau OPMI dengan materi penunjang untuk pelajaran pagi hari.
Adapun rincian kegiatan pembelajaran di PP al-Islam dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Ujian : terdiri dari ujian syafahi (lesan) dan ujian tahriri (tulis).
b. Intra-kurikuler : latihan pidato (muhadloroh),ibadah amaliyah,pekan perkenalan,OPMI (Organisasi Pelajar Madrasah al-Islam),praktek mengajar (amaliyatut-tadris).
c. Ekstra-kurikuler : gerakan pramuka,kursus bahasa (LDC-Languange Development Club),Class Meeting Sport (pertandingan olahraga antar kelas), jurnalistik,seni hadroh,musik,drum band,kaligrafi,qiro’ah,pelatihan administrasi dan manajemen,dan lain sebagainya.
d. Hari efektif PBM : Sabtu – Kamis.Sedang hari Jum’at,libur.
e. Sistem penilaian : mengacu pada standar nasional,yaitu Sistem Semester.
Dalam melaksanakan pendidikan dan pengajarannya,PP al-Islam terus berusaha untuk mengembangkan sistem yang dimilikinya dengan perpaduan sistem baru,baik yang berasal dari pemerintah,lembaga pendidikan lain maupun dari dunia usaha dan dunia industri.


Fasilitas Pendidikan

Untuk memperlancar proses pendidikan dan pengajaran, al-Islam menyediakan berbagai macam fasilitas utama maupun penunjang.Diantaranya :
1. Ruang kelas yang representatif
2. Laboratorium komputer yang up to date
3. Perpustakaan
4. Kantin
5. Koperasi Pondok Pesantren dan koperasi guru
6. Sarana pengolahan limbah cair
7. Sarana ibadah (Masjid dan Musholla)
8. Warung telekomunikasi (Wartel)
9. Lapangan olahraga
10. Akses internet Hotspot
11. Asrama santriwati
12. Unit Kegiatan Siswa
13. Dan lain-lain

"Sejarah Kepramukaan Pon-Pes Al-Islam"

Mula Pertamanya Gerakan Pramuka Di Pondok Pesantren “Al-Islam”
Pondok Pesantren “Al-Islam” mlarak ponorogo di joresan ( + 12 km ke selatan dari kota ponorogo) adalah suatu lembaga pendidikan islam yang didirikan oleh majelis wakil cabang Nahdlatul ulama’ mlarak pada tanggal 12 Muharram 1386 H / 02 Mei 1966.Pada awal mulanya madrasah ini belum ada pendidikan kepramukaan, meskipun pendirinya banyak yang berpengalaman dalam kepanduan dan menganggap perlu adanya Gerakan Pramuka di pondok ini.

Maka barulah ide Gerakan Pramuka ini bernama “Madrasah Tsanawiyah Islamiyah” karena memangmasih berusia 3(tiga) tahun (tingkat Tsanawaiyah). Pada tahun 1969 baru di tambah dengan Aliyah, menjadi Madrasah Tsanawiyah Aliyah “Al-Islam”. Gerakan Pramuka di Pondok ini berdirinya dipelopori oleh : Bpk. Zainal Arifin (gandu), Bpk Amal Sa’dani (serangan) dan Bpk. Slamet Zuhdi (gandu) setelah mereka mengikuti penaka tahun 1968, dengan latihan-latihan temporer dan belum intensif.Setahap demi setahap pendidikan non formal ini berjalan terus di pondok “Al-Islam” sejalan dengan lajunya perkembangan pendidikan dan pengajaran, semula tenaga pramuka di ambil dari santri kelas V (lima) dan VI (enam) yang belum berijazah pembina, namun mereka sudah banyak pengalaman dalam kepramukaan, karena sudah mengikuti latihan-latihan perkemahan-perkemahan beberapa tahun. Hal itu dapat terjadi sebab sejak tahun 1968 ini segenap santri diharuskan oleh pondok untuk menjadi pramuka dan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan secara rutin, keharusan menjadi andika dan berlatih serta mengikuti segala kegiatan “sunah Madrasah” yang selalu di jelaskan dalam pekan perkenalan pada awal tahun ajaran (kepada segenap santri) dan dalam pertemuan-pertemuan wali murid (kepada wali murid) oleh pimpinan pondok.

Diresmikanya Gerakan Pramuka Gugusdepan 651 dan Gugus 652
Sebelum Gugusdepan-gugusdepan di pondok ini diresmikan oleh Kwarcab Gerakan Pramuka Ponorogo, Kepramukaan di pondok “Al-Islam” sudah berjalan. Dan Pondok selalu berusaha meningkatkan kepramukaan melalui proses konsolidasi sebagai berikut :1. Usaha Mengikut sertakan para pendidik dalam kursus pembina dan kursus-kursus pelatih,2. Pembinaan organisasi dan administrasi dan usaha di sahkannya Gugusdepan oleh Kwarcab Gerakan Pramuka Ponorogo3. Menambah luasnya / banyaknya waktu latihan-latihan, kegiatan-kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan secara teoritis ataupun praktis dengan metode yang dapat digunakan dan menarik peserta didik.Akhirnya setelah usaha-usaha melalui konsolidasi ini berhasil mampu untuk persyaratan untuk memacu kemajuan Gerakan Pramuka di Pondok ini sedikit demi sedikit, dan persyaratan untuk di sahkannya Gugusdepan oleh yang berwenang yakni Kwarcab Ponorogo telah dipenuhi oleh Gugusdepan yang ada di Pondok “Al-Islam” maka diresmikannyalah Gugusdepan ini dengan nomor Gugusdepan 651 dan Gugusdepan 652 tahun 1971, kemudian beberapa tahun berikutnya berganti menjadi Gugusdepan 13 dan 14 dan berganti lagi menjadi Gugusdepan M / 65 dan M / 66 untuk tingkat Tsanawiyah dan Gugusdepan M / 67 dan M / 68 untuk tingkat Aliyah

Latar belakang berdirinya Gugusdepan di Pondok “Al-Islam” Mlarak Ponorogo di Joresan
Seiring dengan bertambahnya jumlah santri yang masuk belajar di pondok ini, bertambah pulalah hajat pembina Pramuka Pramuka kepada Organisasi yang lengkap dan memenuhi syarat untuk berkembang, memenuhi syarat pencapaian kwalitas seluruh andika, untuk itu Pondok “Al-Islam” sangat membutuhkan berdirinya Gugusdepan untuk kepentingan mengorganisasi.Apakah sebenarnya yang menarik para pendiri Pondok ini kepada adanya pendidikan Kepramukaan ?, dan apa pula yang mendorong untuk selalu berusaha berjalannya pendidikan kepramukaan yang berkwalitas untuk pondok yang relatif muda usianya pada waktu usaha mendirikan Gugusdepan yaitu 5 (lima) tahun ?.Kurang lengkaplah kiranya bila pendorong atau latar belakang adanya suatu yang penting itu tidak diketahui oleh pengelola, para pembina, para wali murid, masyarakat yang ingin mengerti, bahkan oleh para pramuka sendiri yang disiapkan sebagai bibit unggul untuk dijadikan pramuka-pramuka yang tangguh, baik, kwantitatif dan kwatitatif maka inilah beberapa hal yang pokok dari latar belakan berdirinya si pondok “Al-Islam” :Semakin membengkaknya jumlah santri di pondok ini tahun ajaran demi tahun ajaran (tahun 1971 jmlah santri = 316 santri, tahun 1988 = 1364 santri)Banyaknya permintaan dari para pendidik, para pembinadan dorongan fisitif dari pimpinan Pondok.Di hajatkanya intensifikasi fungsi pembina Pramuka dan anak didik Pramuka sehingga di harapkan lancar dan setabillah pendidikan kepramukaan di Pondok “Al-Islam”.Kemanfaatan pendidikan Kepramukaan yang berjalan dan mendorong adanya Panca Jiwa Madrasah yaitu :KeikhlasanKesederhanaanMenolong diri sendiriUkuah islamiyahBebasAdanya kemauan yang tinggi dari fihak pendiri Pondok, pendidik dan Pembina untuk memanfaatkan ilmu, pengalaman dan ketrampilan di bidang kepramukaan agar tercapai daya guna dan tepat guna dari para pembina pelatih dan anak didik Pramuka. Karena “Sebaik-baik Orang Adalah Yang Paling Berguna Bagi Orang Banyak” (hikmah).

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
Dalam rangka inovasi Gerakan Pramuka di “Al-Islam” maka Madrasah mensertakan para pengasuh dan santri kelas V (lima) tiap tahun di Pondok Modern Gontor sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1984 Alhamdullilah hasilnya selalu baik. Mereka lulus berijazah dan sekaligus berhak untuk menjadi pembina pramuka.Mulai tahun 1973 itulah gerakan pramuka di pondok Al-Islam meningkat lebih pesat dari sebelumnya, karena operasinya semakin luas dan isinyapun semakin berbobot, dimana ada kesempatan untuk menambah pengalaman para pembina pramuka, pondok yang saat itu berusia 7 (tujuh) tahun selalu mengikuti perkembangan pendidikan kepramukaan di luar pondok, baik di kwarcab Ponorogo, kwarda jatim dan mendatangi undangan perkemahan, undangan muker jamnas, upacara hari jadi pramuka dan lain-lain.Setelah pondok Al-Islam merasa mampu untuk melengkapi persyaratan-persyaratan mengadakan kursus Cadika (kursus pembina pramuka mahirtingkat dasar) maka mengajukan permohonan dan proposal agar kwarcab ponorogo bersedia untuk mengadakn kursus cadika di pondok Al-Islam, dan Al-Islam sebagai panitia pelaksana, mak permohonan di kabulkan dan pada tanggal 22 – 29 Juli 1985 terlaksana kursus cadika tersebut. Kemudian dari pada itu berturut-turut tiap tahun diadakan kursus cadika (kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar) di pondok Al-Islam sendiri.

Gerakan Pramuka Koordinator Gugusdepan Khusus Islam Di Promosikan
Setelah pondok Al-Islam tiap tahun di izankan oleh kwarcab gerakan pramuka Ponorogo untuk menyelenggarakan kursus cadika sendiri, sejak tahun 1985 maka banyaklah tenaga pembina pramuka yang melaksanakan tugas membina andika secara resmi. Maka berijazah M III, M I (medel lama), KMD dan KML mereka menjadi rujukan dalam urusan kursus, latihan, penyelenggaraan perkemahan tiap tahun dan menjelang hari jadi pramuka dan HUT kemerdekaan dan lain-lain. Mereka tulang punggung gerakan pramuka di Al-Islam dan ikut men-sukseskan kepramukaan dsalam usaha membentuk manusia indonesia yang bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berkepribadian dan berwatak luhur, kuat dan sehat jasmani dan rohani sehingga menjadi warga negara yang berjiwa pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat bangsa dan negara.Kemajuan yang setapak demi setapak dicapai oleh gerakan pramuka Gugusdepan M / 65 dan M / 66, M / 67 dan M / 68 pondok Al-Islam yang di tinjau oleh pembenahan di bidang organisasi / administrasi dan persyaratan-persyaratan untuk didirikan Koordinator Gugusdepan Islam itu, nampaknya jadi bukti untuk di terimanya permohonan menjadi Koordinator Gugusdepan Kusus Islam oleh kwartir cabang Ponorogo. Dan tepatnya pada hari senin, 22 Muharram 1406 Hijriyah / 07 Oktober 1985 di resmikan oleh kwarcab Ponorogo (dalam hal ini berkenen meresmikan : Ka’ Drs. H. Khalil Imam Nawawi) dengan nama : PO V / 1, PO V / 3, PO V / 5, PO V / 7, PO V / 9, PO V / 2, PO V / 4, PO V / 6 (PO V / 1 S / D PO V / 9 PA dan PO V / 2 S / D PO V / 6, PI)

Perkembangan Kepramukaan Selanjutnya
Alhamdullilah berkat usaha bersama antara pengurus majelis pembimbing Koordinator, pengurus Andalan Koordinartor, Dewan Kerja T / D. majelis pembimbing Gugusdepan dan pengurus Gugusdepan dan para pembina dan dengan konsultasi dengan kwarran Mlarak, maka terus lajulah pendidikan kepramukaan di pondok Al-IslamHal-hal dibawah ini sedikit banyaknya dapat mencerminkan betapa gerakan pramuka di pondok Al-Islam dapat menggapai perkembangaannyaSetelah diresmikannya Koordinator Gugusdepan Kusus Islam, maka latihan kepramukaan (rutin tiap Minggu) diadakan hari kamis sore (jam 14.30 – 16.30 WIB) + 1 tahun kemudian diubah menjadi Ahad sore jam 14.30 – 16.30. sebelum itu latihan yang harus diikuti oleh semua santri dilaksanakan siang (jam 13.00 – 14.00)taip hari senin.Pada tanggal 21 – 28 Juni 1986 Koordinator di pondok Al-Islam mengirim 1 (satu) mengikuti Jamnas di CibuburPada tanggal 17 – 21 Desember 1986 mengirim lagi 2 (dua) regu Pa dan PI. Penggalang putri ke kodya Mojokerto dalam acara PERGAMA II LP Ma’arif di JatimPenyelenggaraan kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar (cadika) di pondok Al-Islam.Empat kali kursus cadika :Kursus cadika 1 pada tanggal 22 – 29 Juli 1985Kursus cadika 2 pada tanggal 22 – 30 Juli 1986Kursus cadika 3 pada tanggal 08 – 16 Juni 1987Kursus cadika 4 pada tanggal 31 Agustus – 08 September 1988Pada tanggal 01 September 1987 Gugusdepan PO V / 2 PI mendapat predikat Gugusdepan tergiat se-kabupaten PonorogoPada tanggal 18 September 1988 di tetapkan mengirim pembina pramuka untuk melatih SD sekecamatan Mlarak yang di izinkan oleh kwaran dan Ka. Kantor Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan kecamatan Mlarak dengan membuat persiapan tertulis guna membina / latihan tersebut pada hari Jum’at sore.Pada tanggal 24 – 31 Desember 1988 pondok Al-Islam Mengikut sertakan 5 (lima) orang yang berhak mengikuti kursus pelatihan dasar (KPD). Untuk mengikuti KPD yang di selenggarakan oleh Korwil Madiun di Ponorogo (ngebel) mereka adalah : Ka’ Amal Sa’dani, Ka Abdul Rozik, Ka’ Marjito, Ka’ Samuri, Ka’ M. Tono.Pada tanggal 26 – 30 Desember 1988 sekitar jam 09.00 – 10.00 Koordinator Al-Islam menerima kehormatan yaitu menerima Widya Wisata KPD se-Korwil Madiun.Jumlah pembina tahun 1988 adalah 28 orang dan jumlah anggota pramuka 1363 orang. Dan masih banyak pengalaman yang tidak di tulis disini yang di kategorikan perkembangan kepramukaan di pondok Al-Islam Joresan ini.

Minggu, 05 April 2009

Sejarah Berdirinya PP Al Islam Joresan

Sejarah berdirinya Pondok Pesantren “Al-Islam” yang berlokasi di desa Joresan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Jawa Timur dilatar belakangi oleh keadaan krisis kualitas kehidupan umat Islam Indonesia khususnya di Ponorogo pada tahun enampuluhan. Pada masa itu sarana pengembangan kehidupan umat Islam, kaderisasi umat Islam, dan anak-anak putus sekolah sebagai akibat dari keterbelakangan dan kemiskinan yang masih melingkupi kehidupan sebagian besar masyarakat Ponorogo, terutama yang tinggal di daerah pedesaan.

Meskipun di Ponorogo telah lama berdiri beberapa lembaga pendidikan Islam yang berpaham Islam Modernis, namun keberadaannya terlanjur dianggap sebagai tempat menuntut ilmu kaum priyayi yang tak terjangkau Wong Cilik, sehingga keterbelakangan dan kenihilan ilmu pengetahuan masih juga memprihatinkan.

Kondisi tersebut menggugah kepedulian ulama yang tergabung dalam Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Kecamatan Mlarak untuk ikut serta memerangi keterbelakangan pendidikan dalam masyarakat. Dalam pertemuan MWC-NU kecamatan Mlarak pada waktu itu diketuai oleh KH. Imam Syafaat kepedulian tersebut dirumuskan dalam agenda rapat yang membahas pendirian sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat menengah di Kecamatan Mlarak.

Kemudian untuk lebih menguatkan Visi, Misi dan tujuan didirikannya lembaga pendidikan Islam tersebut diadakan pertemuan ulang sebanyak dua kali. Yang pertama di rumah KH. Hasbullah desa Joresan Mlarak yang bertepatan dengan peringatan Haul Almarhum Kyai Muhammad Thoyyib pendiri desa Joresan. Pertemuan yang kedua di rumah salah satu tokoh NU Mlarak KH. Abdul Karim dari desa Joresan.

Pada pertemuan selanjutnya yakni dirumah KH. Imam Syafaat di desa Gandu Mlarak Ponorogo yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Nahdliyyin seperti : KH. Imam Syafaat, KH. Maghfur Hasbullah, KH. Mahfudz Hakiem, BA, Kafrawi, H. Farhan Abdul Qodir, K. Qomari Ridwan, K. Imam Mahmudi, Ibnu Mundzir, Bazi Haidar, K. Markum, Ashmu’i Abdul Qodir, Ahmad Hudlori Ibnu Hajar, dan Hirzuddin Hasbullah, berkat ridlo Allah SWT. lahirlah cikal bakal Pondok Pesantren Al-Islam, tepatnya pada tanggal 12 Muharram 1386 H bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1966 M.

Pada awalnya bernama Madrasah Tsanawiyah “Al-Islam”. Kemudian setelah berjalan selama empat tahun, setelah adanya kelas IV akhirnya namanya ditambah dengan Madrasah Tsanawiyah Aliyah “Al-Islam”, meskipun keberadaan Madrasah Tsanawiyah Aliyah “Al-Islam” diprakarsai oleh para ulama NU, namun Pondok Pesantren Al-Islam tetap berdiri untuk semua golongan. Dan alhamdulillah sampai saat ini dengan seribu enam ratus santri yang datang dari berbagai lapisan masyarakat seluruh Indonesia menepiskan pandangan bahwa Pondok Pesantren “Al-Islam” didirikan hanya untuk warga Nahdliyyin semata.

SMK JORESAN

Selamat datang Di AL Islam Joresan Mlarak Ponorogo
Assalamualikum PDF Print E-mail
Written by Budi Irmawan
Saturday, 07 July 2007 09:54

Lembaga pendidikan al-Islam terletak lebih kurang 12 km sebelah tenggara dari kota Ponorogo yang tepatnya terletak di Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur.
Lembaga ini didirikan pada tanggal 12 Muharram 1386 H. bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1966 M. di Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Sebagai realisasi cita-cita para tokoh agama Islam di wilayah Kecamatan Mlarak dari Nahdlatul Ulama (NU). Dengan dilatar-belakangi oleh keadaan krisis kualitas kehidupan umat Islam Indonesia khususnya di Ponorogo pada tahun 1960-an. Pada masa itu sarana pengembangan kehidupan umat Islam, kaderisasi umat Islam, dan anak-anak putus sekolah sebagai akibat dari keterbelakangan dan kemiskinan yang masih melingkupi kehidupan sebagian besar masyarakat Ponorogo, terutama yang tinggal di daerah pedesaan.

Meskipun Ponorogo telah berdiri beberapa lembaga pendidikan Islam yang berfaham Islam modernis, namun keberadaannya terlanjur dianggap sebagai tempat menuntut ilmu bagi kaum priyayi yang tak terjangkau oleh wong cilik. Sehingga, keterbelakangan dan kenihilan ilmu pengetahuan masih juga memprihatinkan.
Kondisi tersebut menggugah kepedulian ulama yang bergabung dalam Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Kecamatan Mlarak untuk ikut serta memerangi keterbelakangan pendidikan dalam masyarakat yang pada waktu itu diketuai oleh K.H. Imam Syafa’at. Kepedulian tersebut dirumuskan dalam agenda rapat yang membahas pendirian sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat menengah di Kecamatan Mlarak. Kemudian untuk lebih menguatkan Visi, Misi dan tujuan didirikannya lembaga pendidikan Islam tersebut, diadakan pertemuan ulang sebanyak dua kali. Yang pertama di rumah K.H. Hasbullah desa Joresan yang bertepatan dengan peringatan haul almarhum Kyai Muhammad Thoyyib pendiri desa Joresan. Pertemuan yang kedua di rumah salah satu tokoh MWC Mlarak, Kyai Abdul Karim dari Joresan.
Pada pertemuan selanjutnya, yakni di rumah K.H. Imam Syafa’at di desa Gandu Mlarak Ponorogo yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Nahdliyin dan yang sangat penting pengaruhnya adalah sebagai berikut:
1. K.H. Imam Syafa’at Gandu
2. K.H. Maghfur Hasbullah Joresan
3. K.H. Mahfudh Hakim B.A. Gandu
4. Kafrawi Joresan
5. H. Farhan Abdul Kadir Joresan
6. K. Qomari Ridlwan Gandu
7. K. Imam Mahmudi Bajang
8. Ibnu Mundzir Abdul Karim Joresan
9. Bazi Haidar Ahdul Karim Joresan
10. K. Markum Wonojati
11. Ahmad Hudlori Ibnu Hajar Joresan
12. Hirzuddin Hasbullah Joresan
13. Asmu’i Abdul Kadir Joresan
14. Tumiran Ahmadi Gandu
15. Muhammad Yasa’ Jalen
16. Masruri Jalen
Pada awalnya lembaga pendidikan ini bernama Madrasah Tsanawiyah al-Islam. Kemudian setelah berjalan selama empat tahun (setelah adanya kelas IV) akhirnya namanya diganti dengan Madrasah Tsanawiyah Aliyah al-Islam. Meskipun keberadaan MTsA al-Islam diprakarsai oleh para ulama NU, namun MTsA al-Islam tetap berdiri di atas dan untuk semua golongan. Dan alhamdulillah sampai saat ini dengan seribu enam ratus lebih siswa siswi (MTs dan MA) yang datang dari berbagai lapisan masyarakat seluruh Indonesia menepis pandangan bahwa MTsA al-Islam didirikan hanya untuk warga nahdliyin semata.
Pada awal tahun ajaran baru 2003-2004,madrasah ini berubah identitasnya, dari MTsA al-Islam menjadi Pondok Pesantren al-Islam. Berangkat dari banyaknya usulan dan permintaan wali santri agar madrasah ini ada asramanya. Tapi untuk sementara yang tinggal di asrama baru santri putri saja, mengingat tempat yang belum memadai. Selanjutnya keberadaan Pondok Pesantren al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo semakin dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.Hal ini terbukti perolehan santri yang dari waktu ke waktu terus meningkat.Demikian juga perhatian pemerintah terhadap keberadaan pondok pesantren dengan berbagai macam program,baik yang bersifat materiil (dana bantuan) maupun moril (pelatihan/workshop pengembangan).
Dalam melaksanakan amanat umat Islam dalam bidang pendidikan,pondok pesantren al-Islam memiliki Panca Jiwa,yaitu :
1. Keikhlasan
2. Kesederhanaan
3. Menolong diri sendiri
4. Ukhuwwah diniyah
5. Kebebasan
Di samping itu,pondok pesantren al-Islam juga mempunyai Panca Tujuan dalam pendidikan dan pengajarannya :
1. Beribadah tholabul ilmi
2. Beriman,berilmu,beramal sholeh dan berjihad fi sabilillah
3. Hidup sederhana
4. Bermasyarakat dan menjadi warga negara yang baik
5. Cinta agama,nusa dan bangsa
Seiring dengan perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan,maka pondok pesantren al-Islam pun selalu berupaya untuk melengkapi dirinya dengan berbagai aktifitas dan kegiatan yang dapat menunjang terlaksananya misi dan visi pondok.Berkat dukungan manajemen pengelolaan yang baik,al-Islam dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dari segi kualitas maupun kuantitasnya.Lulusan pondok ini dapat diterima dan menjadi panutan di masyarakat luas,mulai jadi penyuluh agama,guru,dosen,pengusaha,TNI/POLRI,DPR dan lain sebagainya.Jumlah santri-santrinya juga bertambah dari tahun ke tahun.Untuk menyambung tali persaudaraan diantara mereka,pondok ini memiliki organisasi alumni yang bernama IKAI (Ikatan Keluarga Alumni Al-Islam),yang memiliki perwakilan di setiap daerah/kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Last Updated on Saturday, 31 January 2009 20:45
Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran PDF Print E-mail
Written by Budi Irmawan
Wednesday, 20 August 2008 10:11

Sebagai sebuah lembaga pendidikan,PP al-Islam memiliki sistem pendidikan dan pengajaran yang diterapkan dalam operasionalisasinya setiap hari.

1. Pendidikan
Sebagai suatu lembaga pendidikan keislaman, pondok pesantren al-Islam dalam proses pendidikannya mendasarkan kepada al Qur’an dan Sunnah Nabi.Namun demikian,disamping kedua pedoman tersebut,pendidikan di PP al-Islam juga berdasar kepada landasan idiil,yaitu Pancasila dan ladasan konstitusionil,UUD 1945.
Kurikulum yang digunakan oleh PP al-Islam,selain dari Departemen Agama (DEPAG),juga menggunakan kurikulum terpadu.Yaitu kurikulum Pondok Modern Gontor dan pondok pesantren salafy.Kurikulum tersebut sengaja dipraktekkan di PP al-Islam Joresan,guna memenuhi kebutuhan masyarakat dewasa ini.Sehingga diharapkan lembaga ini mampu menjawab tantangan jaman dan juga ikut ambil bagian dalam program pembangunan,yakni pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

2. Pengajaran
Proses belajar mengajar (PBM) di PP al-Islam pada dasarnya adalah mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial siswa secara utuh.Hal ini dalam rangka mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi atau memasuki dunia kerja.Untuk itu perlu dilaksanakan pula kegiatan belajar mengajar yang dapat mengembangkan kemandirian,sikap,dan tanggung jawab terhadap belajar,berani mengemukakan pendapat,berfikir secara teratur,kritis,analitis dan berani mengambil keputusan.
Untuk itu PP al-Islam didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualifikasi S2,S1,D3/Sarjana Muda,para alumni (SLTA/MA) dan bahkan ada yang dari lulusan luar negeri.Diantaranya dari ITATS Surabaya, ITS Surabaya, UBAYA Surabaya, STKIP PGRI Ponorogo, UIN Malang, UIN Yogyakarta,IAIN Sunan Ampel Surabaya,STAIN Ponorogo,INSURI Ponorogo,UNMUH Ponorogo,Pondok Modern Gontor,dan al Azhar University Cairo,Mesir,serta dari kalangan Pondok Pesantren al-Islam sendiri.
PBM di PP al-Islam dilaksanakan pagi hari dan siang hari.Pembelajaran pagi hari dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.45 WIB,dimana dalam setiap harinya dibagi dalam 8 jam pelajaran.Sedang untuk siang hari,dimulai pukul 13.15 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB.Kegiatan pembelajaran siang hari dilaksanakan oleh organisasi siswa atau OPMI dengan materi penunjang untuk pelajaran pagi hari.
Adapun rincian kegiatan pembelajaran di PP al-Islam dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Ujian : terdiri dari ujian syafahi (lesan) dan ujian tahriri (tulis).
b. Intra-kurikuler : latihan pidato (muhadloroh),ibadah amaliyah,pekan perkenalan,OPMI (Organisasi Pelajar Madrasah al-Islam),praktek mengajar (amaliyatut-tadris).
c. Ekstra-kurikuler : gerakan pramuka,kursus bahasa (LDC-Languange Development Club),Class Meeting Sport (pertandingan olahraga antar kelas), jurnalistik,seni hadroh,musik,drum band,kaligrafi,qiro’ah,pelatihan administrasi dan manajemen,dan lain sebagainya.
d. Hari efektif PBM : Sabtu – Kamis.Sedang hari Jum’at,libur.
e. Sistem penilaian : mengacu pada standar nasional,yaitu Sistem Semester.
Dalam melaksanakan pendidikan dan pengajarannya,PP al-Islam terus berusaha untuk mengembangkan sistem yang dimilikinya dengan perpaduan sistem baru,baik yang berasal dari pemerintah,lembaga pendidikan lain maupun dari dunia usaha dan dunia industri.